25 Juli 2009

Satu Takdir Yang Sama.

Tak peduli apakah anda percaya akan adanya takdir atau tidak,
sejatinya kita ini memiliki satu takdir yang sama; yaitu
menjadi manusia yang berbahagia. Tak butuh lebih dari satu
kata untuk menjabarkan kebahagiaan. Karena kebahagiaan bukan
untuk didefinisikan, namun dipahami dan dipancarkan dari
dalam diri anda.

Tak peduli apa warna kulit, bentuk mata, dan garis rambut
anda. Tak peduli pula apa bahasa, keyakinan dan pegangan
anda. Kita semua berhak menjadi bahagia. Dan semua ajaran
kebijakan mengajak kita untuk membebaskan diri dari hambatan-
hambatan yang membuat kita tak bahagia. Karena itu, tiada
salahnya setelah menyisihkan waktu di akhir pekan ini untuk
merenungi semua perjalanan yang sedang kita lalui, sambil
menatap jauh ke depan dan ke dalam diri, kita tuliskan tujuan
hidup: untuk mencapai sebuah kebahagiaan sejati. Kebahagiaan
yang membebaskan kita dari sekat-sekat antar sesama. Dan itu
dimulai dengan membebaskan diri dari sekat ego kita sendiri.


***************************************************************

Tahukah Anda.


Dinasti Sui, yang berkuasa antara tahun 600 M mencurahkan
perhatian selama kekuasaannya pada usaha pembangunan Kanal
Besar China.

Kanal selebar 100 feet itu pada tepiannya dibangun jalan dan
ditumbuhi pohon, merentang sepanjang 1.000 mil. Kanal itu
selesai setelah pembangunan selama 25 tahun, dengan korban
manusia yang sangat besar. Hampir 5,5 juta orang terlibat
dalam pembangunan Kanal Besar China. Diperkirakan 2,5 juta
orang tewas akibat kerasnya lingkungan pembangunan, dan
kondisi kerja yang kejam.

Kanal yang merentang dari Beijing ke Hangchow itu, masih dapat
dilayari sejak 1.400 tahun yang lalu hingga sekarang.


***************************************************************

Kata Bijak Hari Ini.


Sebuah tong yang penuh dengan pengetahuan belum tentu sama
nilainya dengan setetes budi. (Phytagoras)

***************************************************************

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com